Followers

Senin, 25 April 2011

Jangan Mau Dibodoh-bodohi (UN Itu Penting)

Sebagai seorang pelajar, saya amat tertarik dengan berita yang sedang didiskusikan di berbagai harian nasional. Banyak guru, pengajar, dan murid menolak adanya Ujian Nasional yang dibuat oleh Pemerintah. Bahkan, mereka menginginkan agar kelulusan sekolah ditentukan oleh sekolah. Saya sama sekali tidak tertarik untuk berpihak kepada murid, guru, maupun Pemerintah. Di satu sisi yang lain, saya adalah seorang pelajar. Saya pernah mengecap sistem pendidikan Indonesia dan sistem pendidikan Singapura yang merupakan aplikasi dari sistem Inggeris.

Saya amat menyayangkan banyaknya guru yang menolak adanya Ujian Nasional. Iya, memang benar bahwa sekolah bakal menjadi seperti tempat kursus untuk ujian. Namun, ini terjadi di setiap sistem pendidikan nasional di Luar Negeri. Para pengajar mempersiapkan muridnya dengan baik untuk bisa mendapat nilai yang baik di Ujian Nasionalnya. Saya , sebagai murid, percaya bahwa banyak hal yang murid pelajari dari mempersiapkan diri dengan baik untuk Ujian Nasional. Murid belajar tentang mempersiapkan diri dengan baik, mempunyai disiplin, dan untuk belajar secara mandiri. Ini semua merupakan kemampuan yang amat penting di masa depan. Banyak yang berargumen bahwa ini bukanlah merupakan pendidikan yang sesungguhnya. Ini mungkin saja benar, namun masalahnya, bila tidak ada Ujian Nasional seperti ini, apakah anda yakin murid akan belajar sekeras ini ? Apakah anda yakin mereka bisa belajar lebih banyak ? Jawabannya tidak pasti, namun dengan Ujian Nasional kita bisa tahu seberapa jauh seorang murid sudah belajar.

Selanjutnya, Ujian Nasional itu amatlah penting. Hampir semua negara mempunyai Ujian Nasional, kenapa ? Karena itu menjadi sebuah standarnisasi yang amat penting. Itu menjadi sebuah takaran bagi Pemerintah untuk menciptakan kurikulum yang tertuang dalam materi yang diujikan. UN itu amatlah penting karena itulah yang murid Indonesia bisa bawa untuk mendaftar ke Universitas-universitas di luar negeri. Itu menjadi sebuah standard nasional. Tanpa itu, darimana kita bisa tahu murid yang lulus di Sekolah A lebih bagus daripada Sekolah B ? Tanpa standarnisasi yang pasti, sistem penilaian publik menjadi kabur. Negara juga bisa mengerti standard-standard pendidikan di daerah-daerah tersendiri.

Banyak yang menginginkan sekolah yang memutuskan kelulusan seorang murid. Mereka merasa bahwa UN tidak bisa dan tidak layak dijadikan sebagai garis untuk menentukan kelulusan murid. Ini benar, UN hanyalah sebuah ujian selama 2-3 jam untuk tiap mata pelajaran dan itu tidak mewakili kemampuan dari murid tersebut. Sekolah, di lain pihak, mengenal murid tersebut selama tiga tahun, bukan saja tiga jam. Maka dari itu, sekolah lebih layak untuk menentukan lulus atau tidaknya seorang murid. Ini sah-sah saja, namun bila memang murid itu layak lulus, kenapa dia tidak bisa mengerjakan soal Ujian UN yang didesain menurut apa yang dia pelajari ? Jika seorang murid memang benar-benar pantas lulus, apa susahnya bagi dia untuk mengikuti satu lagi Ujian Nasional ? Takut maupun level stress yang tinggi pada UN bukanlah sebuah halangan , namun merupakan sebuah tantangan yang seorang murid harus mampu hadapi. Paling tidak itu melatih seorang murid untuk bekerja dibawah tekanan stress yang merupakan makanan mereka sehari-hari di masa depan. Jika memang murid tersebut layak lulus, saya yakin bahwa satu lagi Ujian Nasional bukanlah sebuah masalah untuk mereka yang memang belajar. Saya mengikuti UN dan saya merasa soal-soalnya tidak didesain untuk mengagalkan murid-muridnya. Kebanyakan hanyalah pilihan berganda. Bandingkan dengan ujian Singapore-A level, setingkat dengan SMA, dimana untuk ujian Ekonominya , murid harus menulis 3 essay dan soal-soal case study dalam waktu 3 jam. Untuk ujian Sejarah lebih parah lagi. Mereka merasa pilihan berganda terlalu mudah. Maka dari itu, amatlah tidak bijak bila kita menghilangkan Ujian Nasional kita yang tidaklah susah.

UN tidaklah sempurna. UN mempunyai banyak ruang yang perlu diperbaiki. UN selayaknya di desain oleh Universitas Indonesia maupun Universitas-Universitas papan atas Indonesia. Jadi, ujian itu sesuai dengan standard mereka. Sehingga, murid-murid bisa mendaftar ke Universitas lokal menggunakan nilai UN mereka sahaj, tanpa perlu mengikuti ujian-ujian yang digelar tiap Universitas. Sistem ini digunakan oleh Singapura, Inggeris, Amerika Serikat dan banyak negara maju.

Jadi saya merasa UN itu penting dan kita jangan mau dibodoh-bodohi. Pendidikan itu kunci ke masa depan dan UN itu adalah sebuah katalis yang penting.

Anthony Wijaya
Pemerhati perkembangan Indonesia dari luar. Maju Indonesia!
OPINI | 07 December 2009 | 21:41 271 6 Nihil

Source : http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/07/jangan-mau-dibodoh-bodohi-un-itu-penting/

0 komentar:

Komunitas

Entri Populer

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys