Followers

Jumat, 20 Mei 2011

Mengubah Mental Miskin --> Mental Kaya

Filosofi Sun Tzu menyatakan, supaya survive, seorang penguasa harus menang dalam setiap pertempuran. Ini demi memenangkan peperangan. Kalau tidak menang perang berarti binasa. Dalam kehidupan pribadi, strategi survival ini bisa diaplikasikan dalam bentuk membangun sikap mental menjadi seorang pemenang. Sikap mental yang menegaskan bahwa kita berani menjadi sukses. Karena sukses adalah hak saya, hak anda, hak kita, hak setiap orang.
Persoalannya, dihadapkan pada banyaknya permasalahan hidup, ternyata banyak di antara kita yang justru miskin secara mental. Contoh:


Hidup sembarangan
Tidak disiplin
Tidak bertanggung jawab
Tidak punya kepercayaan diri
Tidak berani mencoba
Takut menghadapi tantangan
Tidak mau belajar atau memperbaiki diri
Melanggar hukum negara dan tatanan masyarakat

Inilah medan peperangan pribadi kita saat ini. Kalahkan sikap mental yang miskin. Bunuh mental kemiskinan, biang kegagalan dan penderitaan. Menang perang kita sukses. Kalah perang, berarti kita dikubur oleh kegagalan demi kegagalan. Binasa!

Kalau kita mau survive dalam kehidupan, kita pasti menghadapi perang antara mental kaya dan mental miskin. Anda dan saya harus mulai berperang mengalahkan mental kemiskinan. Mulai sekarang juga. Mulai dari langkah-langkah kecil setiap hari.

Gelorakan pikiran untuk menang, menang, dan menang melawan mental kemiskinan. Meraih kemajuan, keberhasilan, dan harus berjuang demi kesuksesan. Jika kita semua berhasil menumpas mental kemiskinan, Indonesia pasti bangkit!
Saya akan tunjukkan sebuah contoh luar biasa dari seorang tokoh yang berhasil mengalahkan mental kemiskinan. Dia berulang kali gagal, tetapi terus bangkit, terus berjuang, terus berperang mengalahkan mental miskin, sampai akhirnya meraih kesuksesan.
Tentang seorang tokoh yang begitu melegenda dalam berperang melawan mental miskin. Tokoh kita ini lahir tahun 1809. Pada usia 7 tahun dia dan keluarganya diusir dari rumah. Usia 9 tahun, ibunya meninggal dunia. Usia 22 tahun, dia gagal dalam bisnis. Setahun kemudian gagal dalam pemilihan anggota Dewan Legislatif. Setahun berikutnya dia gagal lagi dalam bisnis dan menghabiskan 17 tahun hidupnya hanya untuk melunasi hutangnya yang menggunung.

Tetapi tokoh kita ini tidak putus asa. Dia berperang dengan mental miskin. Mengusir mental mudah menyerah dan keputusasaan.

Akhirnya tahun 1834, ia berhasil dipilih menjadi anggota dewan legislatif. Namun kegagalan dan penderitaan seperti tak pernah berhenti menghadang langkahnya. Setahun setelahnya, tunangannya meninggal dunia. Ia mengalami sakit syaraf dan harus tergolek di tempat tidur 6 bulan lamanya.

Tokoh kita ini kembali berhasil mengalahkan rasa putus asa. Bangkit lagi. Tujuh tahun berikutnya, kehidupannya dipenuhi dengan kegagalan dalam perjuangan menjadi anggota legislatif dan pemilihan kongres. Baru pada tahun 1846, kegigihannya dalam mencoba, berusaha, dan mengalahkan mental kemiskinan menghantarkannya sebagai anggota kongres Amerika.

Tetapi, lagi-lagi sepuluh tahun berikutnya, hidup sang tokoh ini diwarnai oleh peperangan dasyat dalam usahanya mengalahkan kejatuhan mental. Ia gagal dalam pemilihan dewan kongres. Ditolak menjadi pegawai dewan pertahanan keamanan di tanah kelahirannya. Gagal dalam pemilihan senat. Gagal dalam pencalonan sebagai wakil presiden. Dan pada 1858, dia gagal lagi dalam pemilihan anggota senat.

Jika tokoh kita ini sikap mentalnya negatif, dia pasti sudah bunuh diri. Tetapi tokoh besar ini punya prinsip;
"Jangan kamu hitung berapa kali kamu gagal, tetapi hitung berapa kali kamu bangkit!"
>Dan tahun 1860, pada usianya yang ke-51, tokoh besar ini terpilih sebagai presiden Amerika Serikat. Dia adalah Abraham Lincoln. Luar biasa! Inilah contoh sejati dari peperangan mengalahkan mental miskin. Jika Anda ingin survive, bunuh mental miskin dalam diri Anda. Sekarang juga!

Demikian dari saya Andrie Wongso
Action & Wisdom Motivation Training
Success is My Right
Salam sukses luar biasa!

Source :http://www.tukangbangunrumah.co.cc/2007/09/mengubah-mental-miskin-mental-kaya.html

0 komentar:

Komunitas

Entri Populer

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys