1. Tidak konsisten dalam membaca tanda-tanda panjang.
Pada kesalahan ini biasanya ketidakkonsistenan kita terlihat dari perbedaan panjang pada huruf-huruf yang pada hakikatnya memiliki jumlah harakat yang sama. Jadi dalam bacaan yang sama huruf dengan panjang 2 harakat bisa kita baca 3 harakat dan terkadang di lain waktu menjadi 4 harakat. Hal ini dikarenakan pembaca terburu-buru atau belum memahami hukum-hukum atau jumlah harakat yang harus di baca.
2. Tidak seimbang dalam membaca dengung (gunnah)
Pada kesalahan kedua, biasanya yang terjadi adalah tidak seimbang antara dengung yang satu dengan dengung yang lain dikarenakan tergesa-gesa, atau tidak melibatkan rongga hdung saat melafalkan huruf-hurufnya.
huruf-huruf yang harus dibaca dengan gunnah yaitu :
Nun bertasydid
Mim bertasydid
Nun sukun bertemu huruf-huruf selain
Tanwin bertemu huruf-huruf selain
mim mati ketemu huruf ba
3. Pengucapan vokal yang tidak sempurna
Dalam Al-Qur’an hanya dikenal vokal ‘ a ‘, ‘ i , ‘ u ‘ (dan ‘e’ hanya ditemukan satu pada ayat Al-Qur’an). Sebab-sebab diantaranya :
Tidak menyadari pentingnya ketepatan pengucapan vokal
Membaca Al-Qur’an dengan gaya dan cara baca yang dibuat-buat
Kurang menggerakkan bibir atau mulut merupakan saluran keluarnya suara dan vokal
tidak memahami kaidah makhrajdan sifat huruf
terpengaruh oleh karakter suara dengan nadanya yang tinggi atau rendah
Jadi saat :
bertemu huruf yang ber-harakat fathah , maka cara pembacaannya dengan membuka rongga mulut dengan sempurna
bertemu huruf yang ber-harakat kasrah , maka cara pembacaannya dengan menurungkan rahang bagian bawah
bertemu huruf yang ber-harakat dhommah , maka cara pembacaannya dengan mebumuplkan atau memonyongkan 2 bibir secara sempurna
4. Memantulkan huruf sukun selain qalqalah
Dalam mebaca Al-Qur’an ada kaidah yang dinamakan qalqalah, yaitu memantulkan huruf-huruf (biasa di singkat menjadi BaJuDiToKo) saat berharakat sukun / mati.
Namun terkadang kesalahan yang terjadi adalah, disaat tidak bertemu huruf-huruf qalqalah lisan kita kadang memantulkannya, dan ini tidak dibenarkan dalam membaca Al-Qur’an. Contohnya saat bacaan hamdalah, disana terdapa huruf lam dan mim berharakat mati, pembacaan yang benar adalah ‘alhamdulillah’, tapi kadang kita membacanya ‘alehamedulillah’.
Sebab-sebabnya :
Melepaskan huruf dari makhraj-nya dengan tergesa-gesa
Mengucapkan huruf dari makhraj-nya terlalu berat dan tertahan
Tidak memahami kaidah makhraj dan sifat huruf
Sudah menjadi kebiasaan dan pengaruh dialek ahasa yang sangat kental
sumber : Buku Materi Praktis tahsin Tilawah
Followers
Sabtu, 11 Juni 2011
Kesalahan-Kesalahan Umum ketika Membaca Al-Qur’an
03.25
Ilhammustafa
1 comment
Entri Populer
-
Konflik di Mesir mengharuskan Mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir di Evakuasi ke Indonesia. Ada Mahasiswa yang senang di Evakuasi dan ada ...
-
Di berbagai pertandingan bola, kita sering mendengar kata injury time . Sebagian besar orang mengartikan kata injury time ini dengan perpanj...
-
Oleh : Ilham Mustafa , Lah satahun malin m a nganggur, sajaknyo tamaik kuliah di pulau Jawa. Kini baru takana deknyo kabarusah...
1 komentar:
wah membantu banget bagi yang belum tahu.
Posting Komentar