Followers

Jumat, 27 Januari 2012

Andai tidak macet (Meminimalisir kecelakaan lalu lintas)

Terlambat, sebuah kata yang dialamatkan bagi orang pemalas. Tapi, hal ini tidak selalu terjadi bagi pemalas. Kenapa? coba kita lihat pemandangan negeri ini. Disaat ekonomi rakyta menjerit, orang berpacu-pacu meningkatkan strata kehidupannya. Salah satu peningkatan strata kehidupan di masyarakat adalah dengan membeli mobil. Sehingga ini menyebabkan macet. Jadi kata-kata terlambat, tidak bisa dialamatkan saja kepada pegawai, karena memang kondisi jalan yang tak menentu.

Saya membayangkan, “andai negeri ini tidak macet,” alangkah indahnya hidup. Mobil berjalan sesuai standar, dan motor berjalan sesuai lajur. Tapi ini yang menjadi sikap anak bangsa kita, hal yang terjadi di tugu tani, merupakan salah satu ketidak sabaran pengemudi. Mungkin juga orang yang mengemudi ingin cepat sampai, karena macet dia mengambil resiko dengan menyali.

Kejadian di tugu tani yang memakan korban nyawa, bisa jadi karena macet. Kita tidak bisa tahu yang sebenarnya, karna ini merupakan kuasa tuhan. Bisa jadi Afriani Susanti mengambil jalan untuk pejalan kaki karena mungkin itu jalan satu-satunya. Atau mungkin karena macet Afriani susanti ugal-ugalan. Itu mungkin saja terjadi.

Kecelakaan itu, memang banyak menimbulkan kontroversi. Terlepas dari itu, kita juga berharap pemerintah untuk menginteropeksi diri. Dengan bentuk pengamanan jalan raya. Juga harus diukur berapa ruas jalan. Kalau kita melihat jalan untuk pejalan kaki, di negara lain sudah ada pembatas antara jalan raya dengan pejalan kaki. mungkin ini bisa menjadi solusi.

Selanjutnya, pemerintah juga harus menghentikan impor mobil. Kaena mobil adalah penyumbang kemacetan terbesar selain motor. Kita berharap ke depan, kemacetan tidak ada lagi. Semoga pemerintah bisa memperbaiki infrastruktur jalan, dst…

Ilham Mustafa

Sabtu, 28 Januari 2012

0 komentar:

Komunitas

Entri Populer

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys