Followers

Jumat, 23 Maret 2012

Menjadikan Silat Sebagai Kurikulum Nasional

Selasa lalu yayasan An-Nur Abdul Rahman Batipuh mengadakan audiensi dengan Badan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang. Dalam audiensi itu, dibahas bentuk kerja sama antara yayasan dan ISI.

Kerjasama yang ditawarkan oleh yayasan yaitu silat tradisi. Bagaimana mengembangkan tradisi silat. Karena silat untuk saat ini, sangat kurang peminatnya. Meskipun itu tradisi yang harus tetap dijaga.Dalam tulisan ini, sebetulnya saya tidak akan terlalu membahas isi kerjasama, karena itu rahasia perusahaan. :D.

Silat merupakan sebuah tradisi untuk pendidikan moral, dan akhlak. Betapa tidak, kalau di silat siapapun anaknya kalau akhlaknya belum berubah, belum akan bisa naik tingkat. Bahkan anak guru silat sekalipun, kalau akhlaknya tidak berubah, tidak akan naik tingkat. Begitu silat mengajarkan, bagaimana hormat kepada guru. Berakhlak yang baik, berbudi pekerti.

Guru silat, yayasan Annur Abdul rahman juga mengatakan “anak-anak sebelum mulai latihan, berdoa setelah itu salaman dengan guru dan teman.” Hal-hal seperti inilah yang bisa medidik karakter anak. Saling harga menghargai.

Ini juga yang menjadi kelemahan bangsa kita. Sikap saling harga menghargai, hormat menghormati mulai memudar.

Kalaulah metode silat ini diterapkan di sekolah, maka pendidikan berkarakter yang dicanangkan oleh pemerintah akan terwujud. Murid hormat pada guru, memiliki moral yang bagus, dan memiliki mental yang kuat. Insyaallah pendidikan berkarakter akan terwujud.Jadi, setidaknya pemerintah harus memasukkan silat ke dalam kurikulum sekolah. Karena silat merupakan salah satu budaya bangsa. Ini juga merupakan salah satu pendidikan karakter anak. Sehingga tidak ada lagi anak yang penakut. Bermental yang kuat dan memiliki sikap hormat menghormati dan memiliki akhlak yang baik.

Semoga, silat bisa menjadi kurikulum nasional. Karena kalau bukan kita, siapa lagi yang akan mengembangkan silat tradisi ini. Maka seharusnyalah kita mengembangkan dan mempertahankan tradisi dan budaya di daerah masing-masing.

SALAM PESILAT

0 komentar:

Komunitas

Entri Populer

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys